Jakarta – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengatakan sebanyak dua warga negara China di California telah ditangkap dan didakwa atas pengiriman ilegal chip AI (artificial intelligence) senilai puluhan juta dolar, termasuk dari Nvidia.
Kedua warga China yang dimaksud adalah Chuan Geng dan Shiwei Yang masing-masing berusia 28 tahun, mengekspor chip sensitif dan teknologi lainnya ke China dari Oktober 2022 hingga Juli 2025 tanpa mendapatkan lisensi yang diperlukan.
Pengiriman ilegal ini termasuk unit pemrosesan umum H100 milik Nvidia yang merupakan salah satu chip tercanggih dari produsen chip AS tersebut yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan.
Departemen Perdagangan telah menerapkan kontrol ekspor terhadap chip tersebut sejak 2022 sebagai bagian dari upaya AS untuk membatasi akses China ke teknologi semikonduktor tercanggih.
“Kami terutama menjual produk kami kepada mitra terkemuka, termasuk OEM, yang membantu kami memastikan bahwa semua penjualan mematuhi aturan kontrol ekspor AS,” katanya.
“Bahkan eksportir dan pengiriman yang relatif kecil pun tunduk pada peninjauan dan pengawasan menyeluruh, dan setiap produk yang dialihkan tidak akan mendapatkan layanan, dukungan, atau pembaruan.”
Perusahaan Geng dan Yang yang berbasis di California, ALX Solutions didirikan setelah kontrol cip AS pertama kali diberlakukan.
Penegak hukum menggeledah kantor ALX Solutions dan menyita telepon milik Geng dan Yang.
Hal ini mengungkapkan komunikasi memberatkan antara para terdakwa, termasuk tentang penghindaran hukum ekspor AS dengan mengirimkan chip sensitif ke China melalui Malaysia.
ALX Solutions melakukan lebih dari 20 pengiriman dari AS ke perusahaan pelayaran dan pengiriman barang di Singapura dan Malaysia pada Desember 2024,
Menurut DOJ digunakan sebagai titik untuk menyembunyikan pengiriman ilegal ke China.Penyelundupan mikrochip canggih menjadi perhatian besar di Washington.
Menurut laporan dari Financial Times bulan lalu, setidaknya chip Nvidia senilai USD 1 miliar memasuki China setelah Donald Trump memperketat kontrol ekspor chip awal 2025.
Nvidia menyatakan data center yang dibangun dengan chip selundupan akan merugikan mereka sendiri dan bahwa Nvidia tidak mendukung produk yang tidak sah. (adm)
Sumber: detik.com