Rusia Ujicoba Drone dengan Chip Nvidia, Bisa Serang Target Tanpa Perintah Manusia

Jakarta – Rusia sedang melakukan pengujian kemampuan autopilot dari drone bernama MS001 yang menggunakan chip super Nvidia Jetson Orin. Drone ini bisa melihat, menganalisa, memutuskan, dan menyerang target tanpa perintah dari manusia.

MS001 juga dilengkapi berbagai sensor untuk melakukan berbagai kegiatan seperti kamera thermal, telemetri real time, dan bisa beroperasi dalam kelompok.

Kemampuan AI didukung Jetson Orin, sebuah komputer super berukuran mini, hanya seukuran telapak tangan yang diperkenalkan ke publik pada Desember 2024.

Jetson Mini punya kemampuan komputasi sebesar 67 INT8 TOPS dan bandwidth memori sebesar 102GB/s. Otak utamanya adalah chip GPU Nvidia Ampere yang dilengkapi core tensor dan dipasangkan dengan CPU Arm 6 core dan harganya adalah US$249.

MS001 tidak membutuhkan data koordinat target, tapi bisa mengambil keputusan seperto sebuah drone yang dikontrol oleh manusia. Drone ini bisa mengidentifikasi target, mengatur prioritas target, dan mengatur rutenya.

Kemampuan ini membuatnya kebal terhadap jamming terhadap sinyal GPS, bahkan target yang bermanuver.

“Ini adalah predator digital,” tulis Mayjen Vladyslav Klochkov dari Ukraina

MS001 adalah drone varian dari drone buatan Iran bernama Shahed, sedangkan Rusia punya drone lain yang juga menggunakan Jetson Orin, yaitu V2U. drone ini juga menggunakan komponen dari China sebagai motherboard, yaitu Leetop A603.

Drone V2U dideskripsikan sebagai sebagai drone bunuh diri yang dilengkapi AI.

Sejak 2022 Amerika Serikat (AS) sudah melarang ekspor chip canggih ke Rusia dan memasukkan ratusan pembeli dari Rusia ke dalam daftar hitam. Namun, alat perang Rusia yang menggunakan teknologi dari Nvidia.

Kemungkinan Jetson Orin ini diselundupkan dengan berbagai cara, termasuk menyamarkannya sebagai perangkat consumer. Barang ini dikirimkan dalam bentuk paket kecil lewat perusahaan cangkang di Hong Kong, China, Singapura, dan Turki.

Penyidik di Amerika Serikat (AS) memperkirakan komponen Nvidia senilai US$17 juta disusupkan lewat pasar gelap ini pada 2023.

Nvidia menyebut modul Jetson Orin adalah perangkat kelas konsumer yang ditujukan untuk pelajar, pengembang, dan startup dengan berbagai keperluan.

“(Jetson Orin) tidak dijual ke Rusia dan tidak didesain untuk keperluan militer. Jika kami menemukan ada distributor Jetson yang melanggar aturan ekspor Amerika, kami akan memutus pasokan ke mereka,” tulis Nvidia. (adm)

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *